Malaikat Izrail menjadi malaikat yang paling ditakuti oleh manusia. Kedatangannya menjadi menandakan bahwa usia tidak lagi lama. Tidak hanya insan biasa, namun Ia juga mendatangi para Nabi dan utusan-Nya.
Nabi Sulaiman dalam sebuah dongeng pernah dikunjungi Malaikat Izrail. Namun tujuannya bukan untuk mencabut nyawa Nabi yang bisa berbicara dengan para binatang ini. Sang Malaikat justru terpaku dengan tatapan yang begitu tajam.
Ternyata, malaikat pencabut nyawa ini sedang menatap seorang tamu yang sedang berkunjung ke rumah Nabi. Karena tatapannya ini, tamu pun sangat ketakutan dan meminta sang penguasa angin untuk memindahkannya ke Negeri Cina. Apa yang terjadi selanjutnya?
Tidak seorangpun yang mengetahui kapan dan bagaimana ia akan meninggalkan dunia ini. Sebab, Yang Mahakuasa SWT merahasiakan perkara yang satu ini dari ciptaan-Nya. Kematian setiap makhluk sudah ditakdirkan, tanpa terkecuali.
Ada banyak cara yang dilakukan oleh malaikat maut untuk mencabut nyawa manusia, tentu saja itu semua atas perintah dari Yang Mahakuasa SWT. Mendatangi rumah atau bermetamorfosis menjadi makhluk juga digunakan malaikat Izrail untuk mencabut nyawa manusia.
Dalam sebuah riwayat dijelaskan kalau pada suatu hari malaikat pencabut nyawa (malaikat Izrail) mendatangi rumah Nabi Sulaiman. Di ketika itu ada seorang cowok yang tengah bertamu dan bercakap-cakap dengan Nabi di rumahnya.
Begitu masuk ke dalam rumah tersebut, di ketika melihat cowok tersebut tiba-tiba saja pandangan malaikat Izrail berubah menjadi lebih tajam. Hati cowok tersebut kemudian berdebar-debar alasannya dipandangi dengan sangat tajam oleh tamu sang nabi. Tidak hanya itu, ia juga merasa ketakutan dengan apa yang sudah terjadi.
Beberapa ketika kemudian, malaikat maut tersebut pergi meninggalkan Nabi Sulaiman dan cowok tadi. Setelah melihatnya pergi, maka bertanyalah cowok tadi kepada Nabi Sulaiman. “Ya Nabi Sulaiman alaihissalam, siapakah orang tadi?”
Nabi Sulaiman menjawab, “Itu yaitu malaikat maut yang sedang menyamar menjadi manusia.” Pemuda tersebut berkata, “Sungguh saya tidak nyaman dengan pandangannya yang terus-menerus menatapku. Aku menjadi takut jangan-jangan beliau ingin mencabut nyawaku. Ya Nabi Sulaiman, sebagai seorang nabi yang diberi kekuatan oleh Yang Mahakuasa untuk menguasai angin, bisakah kau menyuruh angin untuk menerbangkanku ke negeri Cina? Semoga beliau tidak bisa mengejarku ke negeri Cina.” Nabi Sulaiman berkata, “Apabila memang sudah waktumu untuk meninggal, bukankah kau tidak bisa lolos dari kematian?” “Ya, tetapi saya ingin mencobanya. Wahai nabi Sulaiman, saya mohon kepada engkau supaya menyuruh angin untuk membawaku ke negeri Cina”, katanya.
Setelah memohon dengan sungguh-sungguh jadinya Nabi Sulaiman bersedia mengabulkan impian si cowok tadi. Dengan mukjizat dari Yang Mahakuasa SWT yang telah dilimpahkan kepada Nabi Sulaiman maka ia bisa memerintahkan angin untuk membawa cowok itu ke negeri Cina sesuai dengan permintaannya.
Hingga jadinya sampailah cowok tersebut ke negeri Cina. Beberapa lama setelah kejadian tersebut, datanglah malaikat maut kepada Nabi Sulaiman. Lantas, bertanyalah Nabi mengapa malaikat maut itu menandangi cowok tersebut dengan pandangan yang tajam.
Kemudian malaikat maut menjawab, “Sesungguhnya saya diperintahkan oleh Yang Mahakuasa untuk mencabut nyawa cowok itu pada ketika yang telah ditentukan (hari itu) di negeri Cina. Aku memandanginya alasannya keheranan, mengapa Yang Mahakuasa menyuruhku untuk mencabut nyawanya di negeri Cina sementara saya melihatnya sedang berada di dekatmu?” Maka malaikat maut melanjutkan, “Ternyata pahamlah aku, alasannya tidak lama setelah saya pergi, tiba-tiba angin membawanya ke negeri Cina. Dan saya telah mencabut nyawanya hari itu di Cina.”
Dari dongeng di atas bisa diambil pengajaran sebetulnya tidak ada satupun orang yang dapat menolak datangnya maut kemanapun ia pergi untuk menghindarinya. Maka terimalah segala sesuatu sudah ditakdirkan Yang Mahakuasa SWT kepada kita.
Nabi Sulaiman dalam sebuah dongeng pernah dikunjungi Malaikat Izrail. Namun tujuannya bukan untuk mencabut nyawa Nabi yang bisa berbicara dengan para binatang ini. Sang Malaikat justru terpaku dengan tatapan yang begitu tajam.
Ternyata, malaikat pencabut nyawa ini sedang menatap seorang tamu yang sedang berkunjung ke rumah Nabi. Karena tatapannya ini, tamu pun sangat ketakutan dan meminta sang penguasa angin untuk memindahkannya ke Negeri Cina. Apa yang terjadi selanjutnya?
Tidak seorangpun yang mengetahui kapan dan bagaimana ia akan meninggalkan dunia ini. Sebab, Yang Mahakuasa SWT merahasiakan perkara yang satu ini dari ciptaan-Nya. Kematian setiap makhluk sudah ditakdirkan, tanpa terkecuali.
Ada banyak cara yang dilakukan oleh malaikat maut untuk mencabut nyawa manusia, tentu saja itu semua atas perintah dari Yang Mahakuasa SWT. Mendatangi rumah atau bermetamorfosis menjadi makhluk juga digunakan malaikat Izrail untuk mencabut nyawa manusia.
Dalam sebuah riwayat dijelaskan kalau pada suatu hari malaikat pencabut nyawa (malaikat Izrail) mendatangi rumah Nabi Sulaiman. Di ketika itu ada seorang cowok yang tengah bertamu dan bercakap-cakap dengan Nabi di rumahnya.
Begitu masuk ke dalam rumah tersebut, di ketika melihat cowok tersebut tiba-tiba saja pandangan malaikat Izrail berubah menjadi lebih tajam. Hati cowok tersebut kemudian berdebar-debar alasannya dipandangi dengan sangat tajam oleh tamu sang nabi. Tidak hanya itu, ia juga merasa ketakutan dengan apa yang sudah terjadi.
Beberapa ketika kemudian, malaikat maut tersebut pergi meninggalkan Nabi Sulaiman dan cowok tadi. Setelah melihatnya pergi, maka bertanyalah cowok tadi kepada Nabi Sulaiman. “Ya Nabi Sulaiman alaihissalam, siapakah orang tadi?”
Nabi Sulaiman menjawab, “Itu yaitu malaikat maut yang sedang menyamar menjadi manusia.” Pemuda tersebut berkata, “Sungguh saya tidak nyaman dengan pandangannya yang terus-menerus menatapku. Aku menjadi takut jangan-jangan beliau ingin mencabut nyawaku. Ya Nabi Sulaiman, sebagai seorang nabi yang diberi kekuatan oleh Yang Mahakuasa untuk menguasai angin, bisakah kau menyuruh angin untuk menerbangkanku ke negeri Cina? Semoga beliau tidak bisa mengejarku ke negeri Cina.” Nabi Sulaiman berkata, “Apabila memang sudah waktumu untuk meninggal, bukankah kau tidak bisa lolos dari kematian?” “Ya, tetapi saya ingin mencobanya. Wahai nabi Sulaiman, saya mohon kepada engkau supaya menyuruh angin untuk membawaku ke negeri Cina”, katanya.
Setelah memohon dengan sungguh-sungguh jadinya Nabi Sulaiman bersedia mengabulkan impian si cowok tadi. Dengan mukjizat dari Yang Mahakuasa SWT yang telah dilimpahkan kepada Nabi Sulaiman maka ia bisa memerintahkan angin untuk membawa cowok itu ke negeri Cina sesuai dengan permintaannya.
Hingga jadinya sampailah cowok tersebut ke negeri Cina. Beberapa lama setelah kejadian tersebut, datanglah malaikat maut kepada Nabi Sulaiman. Lantas, bertanyalah Nabi mengapa malaikat maut itu menandangi cowok tersebut dengan pandangan yang tajam.
Kemudian malaikat maut menjawab, “Sesungguhnya saya diperintahkan oleh Yang Mahakuasa untuk mencabut nyawa cowok itu pada ketika yang telah ditentukan (hari itu) di negeri Cina. Aku memandanginya alasannya keheranan, mengapa Yang Mahakuasa menyuruhku untuk mencabut nyawanya di negeri Cina sementara saya melihatnya sedang berada di dekatmu?” Maka malaikat maut melanjutkan, “Ternyata pahamlah aku, alasannya tidak lama setelah saya pergi, tiba-tiba angin membawanya ke negeri Cina. Dan saya telah mencabut nyawanya hari itu di Cina.”
Dari dongeng di atas bisa diambil pengajaran sebetulnya tidak ada satupun orang yang dapat menolak datangnya maut kemanapun ia pergi untuk menghindarinya. Maka terimalah segala sesuatu sudah ditakdirkan Yang Mahakuasa SWT kepada kita.
0 Komentar untuk "Kisah Malaikat Izrail Masuk Rumah Nabi Sulaiman, Ini yang Terjadi"