Enam Mualaf Ini Miliki Pengaruh Besar dalam Sejarah Islam

Agama Islam menjadi salah satu agama yang banyak dipelajari oleh umat manusia. Agama yang paling tepat di mata Yang Mahakuasa SWT ini mengajarkan kepada penganutnya mengenai segala sesuatu yang ada di alam semesta.

Banyak orang yang juga tertarik untuk mempelajari agama Islam dan memilih menjadi mualaf. Tentu saja menjadi nikmat yang amat besar alasannya yaitu menerima hidayah dari Yang Mahakuasa SWT untuk memeluk agama Islam.

Tenyata, menyandang status sebagai seorang mualaf tidak menyurutkan semangat untuk senantiasa mempelajari dan membagi ilmu agama Islam kepada orang-orang di sekitarnya. Bahkan tidak hanya itu, ada pula mualaf yang memiliki pengaruh besar dalam sejarah Islam. Siapa sajakah mereka dan apa yang sudah mereka lakukan? Berikut info selengkapnya.

1. Keluarga Barmakid (600 M - 900 M)
Mualaf yang kuat dalam sejarah agama Islam yang pertama berasal dari keluarga Barnakid. Sebelumnya mereka merupakan keluarga yang beragama Budha dan memiliki pengaruh di Balkh. Daerah yang berada di teritorial Afghanistan ini telah ditakluklah oleh Dinasti Umayyah pada pertengahan tahun 600-an M.

Ketika masa itulah, keluarga tersebut mengucapkan dua kalimat syahadat. Hingga pada jadinya tahun 750 M tepatnya setalah revolusi Abbasiyah, keluarga ini menunjukkan bakat mereka sebagai direktur yang handal.

Kemampuan tersebut diperoleh dari pengalaman nenek moyangnya yang pernah menjadi pengurus birokrasi selama beradab-abad di Kerajaan Persia. Keluarga ini menerima jabatan sebagai menteri atau pelaksana pemerintahan.

Tak dapat dielakkan bahwa sepak terjan keluarga Barnakid sangat kuat dalam menjaga stabilitas kerajaan di selesai kurun ke-8. Salah satu dari keluarga ini ialah Yahya bin Khalid al-Barnaki, ia ditunjuk sebagai mentor bagi Harun al-Rasyid yang berhasil menjadi khalifah yang membawa kerajaan ini hingga masa keemasan.

2. Berke Khan (Wafat Tahun 1266 M)
Mualaf yang juga kuat selanjutnya yaitu Berke Khan. Ia merupakan cucu dari Jenghis sang penakluk dari Mongol. Berke Khan yaitu orang yang bepengaruh dalam sejarah Mongol, alasannya yaitu ia raja Dinasti Golden Horde yang menjadi generasi pembawa masa keemasan bagi Mongol.

Dirinya menganut paham Shamanisme, melaksanakan misi militer di daerah pegunungan Kaukasus dan Tenggara Eropa serta wilayah Hungaria Berke menunjukkan keingintahuannya dengan agama Islam tepatnya ketika singgah di Bukhara.

Hingga pada jadinya ia mendengarkan penjelasan perihal Islam dari penduduk di sekitar wilayah tersebut. Setelah itu dirinya meyakini bahwa Islam yaitu agama yang benar dan membuat jiwanya tenang. Hingga pada jadinya Berke memeluk agama Islam.

Namun, hal ini tidak serta merta diterima oleh golongannya dari Mongol. Muncullah ketegangan terutama dikubu sepupunya Hulagu Khan dari Dinasti Chagtai. Ia membantai jutaan umat Islam dalam setiap ekspansi-ekspansinya ke wilayah yang berbasis Islam.

Pada tahun 1258, Berke mendengar bahwa Baghdad jatuh ke  sepupunya tersebut. Ia tidak lagi mengutamakan persaudaraannya dengan Hulaghu, ia mengatakan “Hulagu telah memporak-porandakan semua kota-kota Islam dan membunuh khalifah, dengan pertolongan Yang Mahakuasa saya akan membalas dan membuat perhitungan dengannya atas banyak darah umat Islam yang ia tumpahkan.” Dengan pemberian pasukan kerajaan Mamluk di Mesir, Berke memobilisasi pasukannya untuk memukul mundur pasukan Hulagu. Berke wafat pada tahun 1266 Masehi

3. Zaganos Pasha (1446 - 1466 M)
Zagaros Pasha menjadi salah satu mualaf yang kuat dalam sejarah perkembangan Islam di dunia. Ia berasal dari Yunani yang kemudian direkrut menjadi Yenicheri, yakni korps elit kekaisaran Utsan.

Dirinya dibekali ilmu agama Islam, dan ditunjuk menjadi  mentor dan penasihat calon raja ketujuh Dinasti Utsmani Sultan Mehmed II atau yang lebih dikenal dengan Sultan Muhammad al-Fatih yang masih sangat muda pada ketika itu.

Ketika Mehmed menjadi sebagai raja di Utsmadi, Zaragos pun diangkat menjadi menteri. Sepak terjangnya dalam urusan kenegaraan tidak perlu diragukan. Dirinya dilibatkan dalam rencana penaklukan Konstantinopel pada tahun 1953. Dalam misi ini, Zaragos diberi peran untuk mengepung benteng Konstantinopel di bab utara. Pasukan inilah yang berhasil menjadi rombongan pertama yang menyentuh dinding Konstantinopel.

4. Ibrahim Muteferrika (1674 - 1745 M)
Ibrahim Muteferrika merupakan diplomat yang berasal dari Hungaria. Dirinya ditugaskan untuk menjembatani relasi antara Utsmani dan Eropa, khususnya Prancis dan Swedia. Pada ketika itu, Ibrahim Muteferrika berhasil menangkap peluang dari kebangkitan Eropa melalui penggunaan mesin cetak untuk menjadi budaya gres yang belum dioptimalkan masyakat ketika itu.

Ibrahim mulai mencetak serta menerbitkan atlas dunia yang berisi peta aneka macam negara. Selain itu, dirinya juga mencetak kamus dan buku-buku lainnya. Karyanya yang paling terkenal ialah percetakan sebuah atlas yang dibuat oleh andal geograpi, Katib Celebi. Dalam atlas tersebut, tergambar peta dunia dengan tingkat kedetailan dan presisi yang luas biasa. Selain itu, Ibrahim juga memiliki goresan pena mengenai sejarah, teologi, sosiologi dan astronomi.

5. Alexander Russel Webb (1846 - 1965 M)
Alexander Russel Webb menjadi mualaf yang kuat selanjutnya. Pada tahun 1893 dirinya mengundurkan diri dari dunia diplomatik dan memilih untuk kembali ke Amerika. Saat berada di sinilah Alexander memulai dakwahnya mengenai agama Islam.

Lewat kemampuan jurnalistik yang dimilikinya, ia berhasil menulis beberapa buku dan kolom-kolom opini di media masa mengenai agama Islam. Diawal kurun 20, dirinya semakin dikenal sebagai seorang muslim yang giat mendakwahkan agama Islam di Amerika.

Bahkan Sultan Utsmani, Sultan Abdul Hamid II memperlihatkan gelar kehormatan dari kerajaan kepada dirinya atas hal yang diperbuat oleh Alexander Russel Webb ini.

6. Malcolm X (1925 - 1965 M)
Malcom X yaitu mualaf yang kuat dalam sejarah Islam. Dia merupakan tokoh muslim Afrika-Amerika yang menjadi pencetus hak asasi manusia. Malcolm X pernah dipenjara selama 8 hingga dengan 10 tahun.

Pada masa inilah dirinya bertemu dengan Jhon Bembry yang menjadikannya sebagai kutu buku. Keluarganya, tepatnya saudara-saudaranya kerap berkirim surat dengannya, dimana surat tersebut kebanyakan berisi perihal ajaran-ajaran Nation of Islam (NoI).

Ternyata pedoman yang diberikan oleh Nol itu berkesan dan sesuai dengan dirinya. Hingga pada suatu hari dirinya mengirim surat kepada pimpinan Nol, Eljiah Muhammad. Dalam balasannya, Eljiah menyarankan Malcolm untuk meninggalkan masa lalunya, dengan rendah hati membungkuk dalam doa kepada Allah, dan berjanji untuk tidak terlibat dalam perilaku merusak lagi.

Pada jadinya Malcolm terus mempelajari agama Islam. Di tahun 1964 Malcolm X menunaikan ibadah haji. Di ketika itulah ia memahami sesuatu yang gres yakni menurutnya “semua warna kulit, dari seorang berambut pirang bermata biru hingga orang Afrika yang berkulit hitam”, berinteraksi satu sama lain, membawanya untuk melihat Islam sebagai sarana untuk mengatasi problem rasial.

Pada 28 Juni 1964 mendirikan Organization of Afro-American Unity di New York. Melalui organisasi ini, ia menerbitkan Muhammad Speaks yang kini diganti menjadi Bilalian News [Muslim Kulit Hitam].

Demikianlah info mengenai enam mualaf yang memiliki pengaruh besar dalam sejarah sagama Islam. Semoga cerita orang di atas bisa menjadi insiprasi bagi kita kaum muslimin untuk senantiasa menyebarluaskan pedoman agama Islam.
Bagikan :
+
Previous
Next Post »
0 Komentar untuk "Enam Mualaf Ini Miliki Pengaruh Besar dalam Sejarah Islam"

 
Copyright © 2017 Top 10 - All Rights Reserved
Template By Kunci Dunia
Back To Top